Table of Contents
*Kesempatan untuk Tobat: Anugerah di Setiap Helaan Napas*
Setiap detik kehidupan adalah hadiah. Jika hari ini kita masih diberi napas, itu bukan sekadar rutinitas biologis—itu adalah isyarat lembut dari Allah bahwa perjalanan kita belum selesai. Masih ada ruang untuk berubah, memperbaiki diri, dan kembali ke jalan yang diridhai-Nya.
> _“Jangan menunggu waktu yang tepat untuk berubah, karena hidupmu saat ini adalah waktu terbaik itu sendiri.”_
*Hidup adalah Kesempatan*
Tak sedikit dari kita yang kadang menunda perbaikan diri, merasa masih punya banyak waktu. Padahal, setiap helaan napas adalah keberkahan, dan tak semua orang mendapatkannya. Maka, selagi ada kesempatan, gunakanlah untuk kembali, sebelum waktunya benar-benar habis.
> _“Selama matahari masih terbit dari timur, tobat selalu mungkin.”_
*Tobat: Bukti Kasih Sayang-Nya*
Allah Maha Pengasih dan Maha Menerima Tobat. Dalam Al-Qur’an, Allah berfirman:
> _“Janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya.”_ (QS Az-Zumar: 53)
Ini bukan sekadar penghiburan, tapi janji. Janji bahwa selama kita bersungguh-sungguh, kasih sayang Allah akan selalu meliputi kita.
> _“Allah tidak melihat seberapa besar dosamu, tetapi seberapa tulus kembalinya hatimu kepada-Nya.”_
*Waktu yang Masih Kita Miliki*
Mari kita ubah cara pandang kita terhadap waktu: bukan sebagai beban, tapi sebagai peluang. Kesempatan ini tak selalu datang dua kali. Maka mulailah dari sekarang. Perbaiki hubungan dengan Allah, dengan sesama, dan dengan diri sendiri.
> _“Langkah kecil hari ini bisa menjadi awal dari perubahan besar esok hari.”_
*pada ahirnya Jalan Pulang Selalu Terbuka*
Jangan tunggu sampai segalanya sempurna untuk kembali kepada-Nya. Kita diperbolehkan datang dalam keadaan penuh luka, karena Allah tahu hati yang lelah lebih mudah luluh oleh cinta-Nya.
Semoga setiap napas yang kita hirup menjadi pengingat bahwa kita masih punya waktu, dan semoga kita tidak menyia-nyiakan anugerah itu.
Posting Komentar